Anggota Sekretariat gabungan dari kiri, Azhrul Azwar (PPP), Tjatur Sapto Edi (PAN), Setya Novanto (Golkar), Sekjen Setgab Syarif Hasan, Jafar Hafsah (Demokrat) dan Eki Awal Muharam (PKS) berfoto bersama saat jeda rapat Setgab di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (16/2). (ANTARA/Fanny Octavianus)

Kalau kami mundur diri, apa alasannya, wong kami tidak minta?"
Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa menyatakan Partai Demokrat tidak memiliki alasan untuk mendepak Partai Golkar dari koalisi partai politik pendukung pemerintah. "Kalaupun dikeluarkan, Golkar akan siap," katanya anggota Komisi II DPR itu kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Agun menandaskan bahwa Partai Golkar tidak pernah melamar masuk koalisi, melainkan diminta oleh pemerintah. "Kalau kami mundur diri, apa alasannya, wong kami tidak minta," kata Agun.

Ia menyatakan, Partai Golkar justru menunggu untuk dikeluarkan dari sekretariat gabungan partai koalisi. "Golkar minta `diusir` untuk keluar dari Setgab. Itu yang kami tunggu. Kalau diusir, 1.000 persen, itu yang kami tunggu-tunggu," kata Agun.

Ia juga menegaskan Partai Golkar tidak berniat memakzulkan (meng-impeach) presiden karena  mendukung hak angket mafia pajak karena itu tabu dalam sistem presidensial.

"Golkar tidak ada niat menjatuhkan presiden..dilarang, tabu kecuali presiden melanggar konstitusi," kata Agun.

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan Partai Demokrat tetap menyusun peringkat partai politik koalisi dan akan menyampaikan hasil evaluasinya kepada DPP Partai Demokrat pekan depan.

It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of mobil keluarga ideal terbaik indonesia is no exception. Keep reading to get more fresh news about mobil keluarga ideal terbaik indonesia.

"Minggu ini kami menuntaskan evaluasi tentang fakta-fakta di parlemen terkait sikap peserta koalisi, termasuk soal pengambilan sikap dari fraksi hingga paripurna," kata Saan.

Seharusnya partai yang tergabung dalam koalisi sadar diri dan secara ksatria mengundurkan diri dari koalisi atau Setgab jika ingin berseberangan dalam sikap poltik, sindir Saan.

"Mereka secara sadar dan ksatria untuk keluar dari koalisi dan kalau dalam batas tertentu, tidak ada sikap sadar diri dan ksatria, akan dikeluarkan dari koalisi," kata Saan.

Dia juga menegaskan jika ada yang keluar, maka akan ada yang masuk. "Dengan Gerindra, yang mempunyai sikap rasional di rapat paripurna itu adalah kebersamaan yang rasional dan sangat sayang kalau tidak dilanjuti," demikian Saan.(*)

S023/B009

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com