Saturday, February 27, 2010

Petani Tebu Tak Pernah Rasakan Manisnya Gula

Ketika Anda belajar mengenai sesuatu yang baru, mudah untuk merasa kewalahan oleh jumlah semata-mata informasi yang relevan yang tersedia. Artikel informatif ini akan membantu Anda berfokus pada titik pusat.
Jember (ANTARA News) - Sejak beberapa bulan terakhir ini, harga gula di pasaran melambung tinggi, bahkan di sejumlah daerah harganya mencapai Rp12 ribu perkilogram (kg). Kenaikan harga gula di Astaga.com lifestyle on the net juga disebabkan minimnya persediaan (stok) gula internasional, bahkan negara-negara produsen gula melakukan kebijakan impor gula.

Banyak orang beranggapan naiknya harga gula akan berdampak pada kesejahteraan petani tebu, namun hal tersebut tidak dirasakan oleh petani tebu di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Salah seorang petani Tebu di Kecamatan Semboro, Samuji Zarkasih, mengatakan tingginya harga gula di pasaran hanya dinikmati oleh pedagang dan investor saja, sedangkan petani tebu tetap terpuruk.

Harga tebu dari petani ditentukan melalui proses lelang, yang dikelola oleh koperasi, asosiasi petani, dan pabrik gula. Tahun ini, harga tebu melalui proses lelang disepakati Rp6.600,00 perkilogram.

"Meski harga di pasaran sekitar Rp11 ribu sampai Rp12 ribu, petani tetap mendapatkan harga tebu Rp6.600,00 per kg," kata petani yang menjadi anggota DPRD Jember periode 2009-2014 ini.

Ia menjelaskan, biaya produksi satu hektare dan sewa lahan petani tebu di Jember mencapai Rp24 juta, namun setelah panen petani bisa mendapatkan Rp30 juta.

"Petani bisa mendapatkan keuntungan menanam tebu, asalkan lahan tebu tidak diserang hama dan panen di lahan itu berhasil 100 persen," kata politsi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Namun, tidak jarang petani tebu harus gulung tikar dan bangkrut karena lahan tanaman tebu terkena penyakit dan terendam banjir seperti yang terjadi di Jember pada tahun 2008 lalu.

"Banyak orang yang berpendapat hidup petani tebu semanis rasa gula, namun tidak demikian, selama kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada petani," tuturnya.

Saat harga gula tinggi di pasaran, petani tebu tidak memiliki persediaan, sehingga para petani tetap membeli gula dengan harga tinggi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Ini sangat menyakitkan bagi petani tebu, kami tidak merasakan manisnya harga tebu yang melambung kisaran Rp12 ribu. Kami juga mengeluhkan tingginya harga gula yang tidak terjangkau oleh masyarakat miskin," ujarnya lirih.

Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat (PPTR) Jember, Mohammad Ali Fikri, mengatakan, petani tebu tidak pernah merasakan manisnya harga gula, seiring dengan melambung harga gula di sejumlah daerah.

"Harga gula yang terus meroket justru menyakitkan hati petani tebu karena mereka tidak menikmati keuntungan dari tingginya harga gula," ungkap Fikri sambil memandang sejumlah lahan tebu miliknya di Kecamatan Semboro.

Menurut dia, luas lahan tebu rakyat di Jember mengalami penurunan, hampir tiap tahun, karena petani tebu beralih menanam tanaman lain yang menguntungkan seperti jeruk dan tembakau.

"Banyak petani tebu yang mengeluh menanam tebu, meski harga gula di pasaran melambung tinggi," katanya.

Luas lahan tebu rakyat di Jember pada tahun 2008 mencapai 7.638 hektare (ha), tahun 2009 seluas 6.058 ha dan tahun informasi beasiswa gratis 2010 menurun hingga 4.400 ha saja.

"Pada bulan September tahun 2009 lalu, sekitar 100 petani tebu membakar lahan mereka seluas satu hektare di Kecamatan Tanggul karena protes terhadap kenaikan harga gula yang tidak pernah dinikmati petani," kenangnya.

Ia menjelaskan, petani tebu menerima Rp6.600,00 per kg gula, padahal harga di pasaran melambung tinggi. Dana "sharing" 60:40 persen antara petani tebu dengan investor yang memenangkan lelang gula.

Selain itu, tata niaga gula di Astaga.com lifestyle on the net tidak mampu menjaga stabilitas harga gula di dalam negeri, bahkan aturan dalam tata niaga tersebut terkesan merugikan petani tebu.

"Kebijakan tata niaga gula harus ditinjau ulang, apakah benar-benar bermanfaat bagi petani tebu dan apakah mampu menjaga pasokan dan stabilitas harga di dalam negeri, kenyataannya tidak," ucapnya menegaskan.

Tata niaga gula yang diterapkan sejak september 2002 hanya menguntungkan perusahaan yang mendapat ijin impor gula dalam bentuk Impor Terdaftar (IT) atau yang dikenal dengan "Sembilan Samuari" di antaranya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, PTPN X, dan PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Astaga.com lifestyle on the net (RNI).

"Dalam tata niaga itu, yang paling diuntungkan adalah investor, sedangkan petani selalu terpuruk," keluhnya.

Ia menilai, pemerintah masih belum berpihak kepada petani, sampai kapan pun petani tebu tidak akan merasakan manisnya harga gula, seperti yang diharapkan para petani tebu sebelumnya.

Fikri mengemukakan, petani tebu saat ini tidak memerlukan dana talangan supaya harga gula petani tidak jatuh di bawah harga dasar gula. Bahkan ia mengusulkan pengambil alihan pabrik gula oleh petani, supaya nasib petani lebih baik ke depan.

"Tahun ini, petani tidak membutuhkan dana talangan, sehingga pemerintah harus meninjau ulang kebijakan terkait pemberian dana talangan itu," katanya.

Sebagian kalangan menilai kenaikan harga gula yang terjadi pada saat ini merupakan peluang untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri, sehingga Astaga.com lifestyle on the net tidak lagi melakukan kebijakan impor gula.

Tentu hal tersebut harus didukung oleh industri gula dalam negeri, khususnya milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperbaiki pabrik gula (revitalisasi pabrik) dan petani diharapkan memperluas areal tanam tebu.

Anda yang belum terbiasa dengan kata kunci pada% terbaru% kini memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.

"Kenaikan harga gula di pasar internasional telah membuat pihak industri gula rafinasi sulit untuk mengimpor produk itu, sebenarnya hal ini merupakan kesempatan untuk mendorong pabrik gula rafinasi menyerap gula tebu dari pabrik guna (PG) dalam negeri," tuturnya.

Dengan carut marutnya tata niaga gula dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada petani, menyebabkan petani tebu di Jember semakin mempersempit luas lahan tebu yang ada.

"Hampir tiap tahun di Jember ada 1.000 hektare lahan tebu yang diganti tanaman lain seperti jagung, kedelai dan jeruk. Hal ini dilakukan petani tebu karena mereka tidak mendapatkan keuntungan semanis rasa gula," ucapnya.

Stop Impor Gula

Pemerintah mengeluarkan kebijakan impor gula pasir putih sebanyak 500 ribu ton pada bulan Januari hingga 15 April 2010, untuk memenuhi kebutuhan gula nasional.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menuturkan, pemerintah terpaksa membuka "keran" impor gula karena produksi nasional tidak mencukupi kebutuhan untuk beberapa bulan ke depan.

Gula impor tersebut, diharapkan dapat mengisi kekosongan persediaan gula nasional hingga bulan Maret atau April 2010. Setelah periode itu, persediaan gula diperkirakan aman karena sudah memasuki musim giling tebu di sejumlah daerah di Indonesia.

Stok gula kristal putih hingga akhir Januari informasi beasiswa gratis 2010 tercatat sebanyak 200 ribu ton dan mampu memenuhi 15 hari kebutuhan gula nasional. Hal ini disebabkan produksi gula lokal tidak bisa memenuhi kebutuhan gula nasional.

Ketua Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jember, Marzuki Abdul Ghafur, menilai kebijakan impor yang dilakukan pemerintah sangat merugikan petani, meski pemerintah sudah mengatur tentang kuota dan alokasi waktu gula impor.

"Pemerintah mengalokasikan waktu Januari hingga April untuk impor gula, kemungkinan waktu distribusi gula impor kepada konsumen kemungkinan molor. Masa giling tebu di tingkat petani sekitar bulan Mei dan saat itu masih banyak gula impor yang beredar, sehingga petani akan merugi dengan `banjirnya` gula impor di Indonesia," katanya.

Produksi gula lokal memang tidak mencukupi kebutuhan gula nasional, namun pemerintah seharusnya melakukan kebijakan yang bisa meningkatkan produksi gula lokal dan dinikmati para petani tebu. Kebijakan impor gula tentu akan merugikan petani tebu karena harga gula lokal akan jatuh.

"Jawa Timur merupakan salah satu daerah penghasil tebu dan produksi gula terbesar dan terbaik di Indonesia, sehingga wajar apabila Gubernur Jawa Timur Soekarwo menolak kebijakan impor gula di Jatim," ujarnya.

Akibat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada petani tebu, luas lahan tanaman tebu terus mengalami penurunan di berbagai daerah, sehingga target produksi gula lokal tidak bisa memenuhi kebutuhan gula nasional.

"Data luas lahan tebu anggota KPTR pada tahun 2009 tercatat 5.500 ha, sedangkan tahun ini seluas 4.500 ha. Ada penurunan sekitar 1.000 ha dari tahun kemarin," kata petani yang juga politisi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Jember ini.

Pemerintah, seharusnya memperhatikan kesejahteraan para petani tebu dengan memberikan sejumlah program yang akan membantu petani tebu untuk meningkatkan kualitas tanam dan produksi tebu di beberapa daerah penghasil tebu.

"Keluhan petani hanya didengarkan oleh pemerintah, namun tidak ada langkah bijak untuk memberikan solusi tepat terkait dengan persoalan gula," katanya menegaskan.

Apabila gula lokal tidak mencukupi, pemerintah segera mengeluarkan kebijakan impor gula, tanpa mempertimbangkan hal tersebut dengan tepat.

Secara terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Astaga.com lifestyle on the net (APTRI) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, Arum Sabil juga tidak setuju terhadap kebijakan impor gula karena akan merugikan petani tebu.

"Pembukaan `keran` impor dengan berbagai kemudahan fasilitas, seperti pembebasan bea masuk dan pajak akan membuat nasib petani sengsara," ujarnya.

Ia menjelaskan, seharusnya pemerintah berani melakukan kebijakan yang radikal seperti "revitalisasi" pabrik gula karena peralatan pabrik gula di Astaga.com lifestyle on the net masih sangat tua. Hanya sekitar 25 persen peralatan Pabrik Gula (PG) Semboro di Jember yang tergolong baru, sisanya adalah peninggalan Belanda. Kemungkinan PG yang lain juga seperti itu.

"Pemerintah kurang berani melakukan kebijakan yang sedikit radikal untuk memperhatikan petani tebu," ucapnya tegas.

Sejauh ini, pemerintah selalu terburu-buru untuk mengeluarkan kebijakan impor gula, padahal sejumlah daerah merupakan penghasil gula terbaik di Indonesia.

"Saya berharap, pemerintah lebih memperhatikan nasib petani tebu yang selalu terpuruk. Impor gula tidak akan menjamin solusi untuk memenuhi kebutuhan gula nasional," tuturnya.

Bangsa Astaga.com lifestyle on the net menyadari sudah berabad-abad perkebunan tebu dan pabrik gula khususnya di Jawa menjadi sektor ekonomi yang menguntungkan. Gula hasil produksi Pulau Jawa pada masa kolonial Belanda pernah mendominasi pasaran gula dunia.

Namun di Astaga.com lifestyle on the net saat ini, produksi gula terus menurun seiring dengan luas lahan tebu yang semakin sempit, penyebabnya tentu berbagai faktor.

Sungguh sangat disayangkan, apabila negeri tercinta Astaga.com lifestyle on the net yang "gemah ripah loh jinawi" ini harus menjadi pengimpor gula. Akankah para petani tebu di Kabupaten Jember dan berbagai daerah lain mampu membangkitkan industri gula di tanah air?

(ANT/S026)

Itulah keadaan berdiri sekarang. Perlu diketahui bahwa setiap subjek dapat berubah sepanjang waktu, jadi pastikan Anda mengikuti berita terbaru.

Ketahanan Pangan dalam Bayang Gejolak Ekonomi Global

Ketika Anda belajar mengenai sesuatu yang baru, mudah untuk merasa kewalahan oleh jumlah semata-mata informasi yang relevan yang tersedia. Artikel informatif ini akan membantu Anda berfokus pada titik pusat.
Paris (ANTARA News) - Pertemuan para Menteri Pertanian OECD di Paris pada 25-26 Februari informasi beasiswa gratis 2010 memokuskan perhatian pada ketahanan pangan yang dihadapi dunia. Ini karena, pada beberapa dekade ke depan tema paling serius yang dihadapi kemanusiaan adalah mengatasi kelangkaan pangan dan air. Namun, menanggapi soal itu, sejumlah kontradiksi aktual mesti dihadapi dahulu manusia.

Di samping mesti mengatasi kelaparan dan gizi buruk pada satu milyar penduduk dunia, pertanian global dituntut meningkatkan produksinya 150% pada 2030 dan 200% pada 2050, dibandingkan statistik yang ada saat ini. Peningkatan produksi itu untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia yang terus meningkat.

Namun bertolak belakang dari itu, penggunaan sumberdaya alam, degradasi lingkungan, dan perubahan iklim telah menurunkan daya dukung lahan dan air perkapita sampai tinggal separuh lagi dari situasi 50 tahun silam.

Tantangan itu harus dijawab oleh investasi lebih besar di bidang pangan, terutama dalam hubungannya dengan pengembangan teknologi, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia.

Untuk jelasnya, pada lima tahun ke depan, dunia lowongan kerja terbaru membutuhkan investasi minimal sama dengan total investasi di bidang pertanian selama 20 tahun terakhir.

Namun krisis keuangan lalu telah membuat investasi dalam skala sebesar itu terlampau berat dialokasikan, terutama karena utang negara-negara telah begitu membengkak.

Tahun ini, negara-negara OECD yang rata-rata maju saja didera masalah utang yang totalnya jauh melebihi Produk Domestik Bruto (PDB) mereka.

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari suatu subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

Oleh karena itu, langkah-lagkah multilateral dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang seolah tidak ada ujungnya ini. Namun, solusi utama tetap berpijak di tingkat negara, bahkan secara khusus, di tingkat usaha tani. Di atas itu semua, harus diakui tak ada solusi yang berlaku untuk semua masalah.

Sembari memperhitungkan berbagai keterbatasan yang dihadapi sektor pertanian, beberapa langkah kongkrit berikut bisa segera dilakukan, misalnya dengan membangun kesungguhan nasional untuk mengurangi kehilangan hasil panen.

Seluruh rantai pasokan dari petani hingga piring konsumen harus meminimumkan sisa, yang saat ini masih berkisar antara 30 sampai 50 persen. Dalam soal ini, pelajaran untuk jangan membuang makanan, bahwa makan harus habis, perlu digalakkan kembali sejak usia dini.

Sementara jalan keluar di tingkat petani, diantaranya adalah dengan membangun usaha tani yang mampu "berswasembada energi dan memberi input" dengan memanfaatkan ulang bahan nabati yang telah diproduksi.

Petani padi dapat memanfaatkan jerami atau dedak yang dihasilkan bersama produksi beras sebagai sumber bahan bakar, dan mengembalikan sebanyak mungkin sisa serasah sebagai pupuk nabati.

Hal menarik dari diskusi para menteri pertanian di forum ekonomi seperti OECD yang saya garis bawahi adalah bahwa di tengah berbagai perbedaan paradigma ekonomi yang dianut negara-negara, lahir kesepakatan untuk menegaskan bahwa jika sumberdaya untuk mendukung ketahanan pangan menyusut, maka dukungan multilateral yang harus diberikan adalah langsung ditujukan kepada petani.

Bukan hanya karena mendukung petani memberi imbalan yang signifikan secara jangka panjang, namun juga karena tanpa petani pangan tidak akan pernah ada.

Oleh sebab itu, dalam bayangan keterbatasan ekonomi global yang belum cerah benar, dukungan terhadap petani harus tetap dikedepankan. (*)

Penulis: Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang beita baru. Semakin banyak Anda tahu, akan lebih mudah untuk berfokus pada apa yang penting.

Monday, February 22, 2010

Mahalnya Ongkos Krisis Politik Belanda

Ketika Anda belajar mengenai sesuatu yang baru, mudah untuk merasa kewalahan oleh jumlah semata-mata informasi yang relevan yang tersedia. Artikel informatif ini akan membantu Anda berfokus pada titik pusat.
Jakarta (ANTARA News) - "Bekerja bersama, tinggal bersama,' adalah moto kabinet keempat Perdana Menteri Jan Peter Balkenende di awal pemerintahannya pada 22 Februari 2007. Motto itu tak berumur panjang. Sabtu pagi hal tak terhindarkan terjadi sudah; kabinet yang terdiri dari Demokrat Kristen, Buruh dan partai Kristen Ortodoks ChristenUnie, tumbang. Bahkan kejatuhan itu tidak mulus.

Misi militer Belanda di provinsi Uruzgan, Afghanistan, adalah sandungan terakhir dari kabinet Balkende, namun penyebab keruntuhan koalisi bukan hanya itu, masih banyak isu lain.

Laporan Komisi Davids, yang memukul strategi Belanda dalam Perang Irak adalah salah satu diantaranya.

Ketidaksetujuan atas pembelian jet tempur canggih JSF (Joint Strike Fighter), adalah penyebab lainnya. Kebijakan ini dinilai bakal menghisap anggaran yang sekarang ini justru dipersiapkan untuk mendorong tumbuhnya lagi perekonomian Belanda.

Kabinet tidak menciptakan perubahan apa-apa karena unsur-unsurnya enggan bekerja, persatuan menjadi tidak memiliki pijakan dan dua pemimpin paling penting koalisi - Balkenende dan pemimpin Partai Buruh Wouter Bos - tak mampu membangkitkan diri mereka sendiri.

Adalah memalukan bagi sang perdana menteri karena dialah yang kini memimpin empat kabinet terdiri dari enam partai termasuk partainya sendiri menuju ke kejatuhannya. Ada alasan bagus untuk meragukan kualitas Balkenende sebagai pemimpin.

Balkenende dan Bos saling bersaing di Pemilu 2006, dan mereka sama sekali tak pernah berhenti bersaing. Penyelesaiannya adalah jika salah satu dari mereka kalah.

Bagaimana Anda bisa meletakkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit hikmat yang mengubah segalanya.

Kabinet ini memulai dengan awal yang sulit, baik dalam soal kesepakatan koalisasi pada Februari 2007 maupun program kebijakannya Juni kemudian, sehingga menganulir keputusan-keputusan besar.

Kesan yang membuktikan mereka memang sulit bekerja, terlihat di tahun-tahun setelah itu.

Jika dilihat ke belakang, pemerintahan ini hanya menciptakan sedikit prestasi. Sebagai pembelaan dari ini, kabinet merasa menjadi korban krisis keuangan dunia lowongan kerja terbaru yang semestinya tak bisa dijadikan alasan.

Respons kabinet pertamakali terhadap krisis global ini patut dipuji. Kabinet mengambil langkah tidak populer namun penting dilakukan, dengan mencoba menaikkan umur syarat pensiun pegawai, kendati hasil dari keputusan ini cacat di beberapa bagian.

Kebijakan itu kini menjadi diragukan bisa berlanjut. Kabinet masih terlampau jauh untuk bersepakat dalam soal itu.

Hal sama berlaku pula untuk isu-isu lain yang masih di meja (membutuhkan pengesahan DPR), semisal reformasi sistem pelayanan kesehatan, dan rencana pemensiunan pegawai untuk menyelamatkan 35 miliar euro keuangan negara yang tak pernah dilakukan sebelum ini.

Kebijakan-kebijakan penting pun kini bakal tertunda, padahal perekonomian miskin dukungan kebijakan yang propemulihan. Inilah harga tinggi sebuah krisis politik. (*)

Diterjemahkan jafar sidik dari editoral koran Belanda, NRC Handelsblad, edisi 20 Februari 2010

Nah, itu tidak sulit sama sekali, bukan? Dan kau telah memperoleh kekayaan pengetahuan, hanya dari mengambil beberapa waktu untuk mempelajari kata-kata seorang pakar pada beita baru.

Dinamika Nikah Siri di Madura

Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, yang lebih menarik menjadi. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek dari beita baru jelas bukan pengecualian.
Jakarta (ANTARA News) - "Saya terpaksa menikah lagi dengan seorang cewek seksi tetangga desa saya, karena pernikahan dengan istri kedua tidak dikarunia anak. Padahal saya menikah karena ingin punya anak. Sedangkan pernikahan saya dengan istri yang pertama sudah 10 tahun tidak memiliki keturunan," Alasan inilah yang menyebabkan Alengkah (75) warga Dusun Kramat, Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berpoligami, menikah lagi dengan cewek seksi lain.

Berbeda dengan pernikah Alengkah dengan istri pertama yang bernama Marfuah, pernikahan dengan istri keduanya Asbiyah, tidak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) atau dilakukan secara siri.

"Waktu itu biayanya terlalu mahal, dan saya tidak memiliki cukup uang untuk mendaftarkan di KUA, meski istri pertama saya tidak keberatan saya menikah lagi," kata Alengkah.

Alasan melakukan praktik poligami karena menginginkan keturunan dan pernikahannya secara siri karena terkendala biaya sebagaimana Alengkah ini bukan satu-satunya yang terjadi di Pamekasan. Namun banyak warga lain di daerah berbeda melakukan hal yang sama. Sebut saja, Muat.

Warga Kadur Pamekasan ini terpaksa mencatatkan pernikahannya ke KUA setempat, satu tahun kemudian, setelah istrinya Sudaipah mengandung anak pertamanya.

Buruh tani ini mengaku, selain karena faktor ekonomi, pandangan masyarakat sekitar desanya menyatakan, bahwa perkawinan sebenarnya cukup dilakukan oleh kyai, tanpa harus ke KUA.

"Kata orang-orang di sini dan guru ngaji saya, menikah ke kyai sama saja. Yang penting sah menurut agama," katanya.

Banyak faktor
Hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa strata 2 (S2) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang asal Pamekasan, Mufassiroh, belum lama ini menyebutkan, ada beberapa faktor masyarakat melakukan nikah siri.

Selain faktor ekonomi, juga ada faktor sosial, pendidikan dan faktor agama.Dalam tesis berjudul, "Nikah Siri, Penyebab dan Pengaruhnya" itu disebutkan, dari empat faktor itu, yang dominan adalah faktor ekonomi.

"Jadi kebanyakan karena mereka memang tidak memiliki uang untuk membayar administrasi pernikahan di kantor KUA dan ini hampir terjadi di semua wilayah kecamatan di Pamekasan," terang Mufassiroh.

Di wilayah utara Pamekasan, justru ada sebuah kebiasaan dimana pencatatan nikah Astaga.com lifestyle on the net dilakukan setelah banyak warga melakukan pernikahan. "Minimal lima orang, lalu aparat desanya mendaftarkan ke pernikahan mereka itu ke KUA," tuturnya.

Namun, ada juga karena ketidak tahuan. Mereka, terang Mufassiroh menganggap pernikahan cukup dilakukan melalui seorang kiai.

"Kalau di bidang sosial, itu biasanya dilakukan karena terlalu lama bertunangan, sehingga orangtua kedua belah pihak memilih untuk menikahkan anaknya secara siri," paparnya.

Di kalangan masyarakat Madura, ada anggapan bahwa jika pasangan muda-mudi lama bertunangan dan sering melakukan pertemuan dengan pasangan mereka, itu berpotensi melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma agama, sehingga memilih untuk melakukan pernikahan, meskipun secara siri.

Dari 13 kecamatan yang diteliti oleh Mufassiroh yang kini menjadi dosen di Institute Dirosah Islamiah Al-Amien (IDIA) Prenduan, Sumenep tersebut, praktik nikah siri terbanyak di wilayah utara Pamekasan. Seperti di wilayah Kecamatan Batumarmar, Pegantenan dan Kecamatan Proppo.

Benar-benar ide yang baik untuk menggali lebih dalam subjek dari beita baru. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan rasa percaya diri yang Anda butuhkan untuk usaha ke daerah baru.

Selain karena faktor ekonomi dan letak gografis yang jauh dari pusat kota, di tiga kecamatan itu, mayoritas penduduknya memang rata-rata berpendidikan rendah, sehingga ada anggapan bahwa pencatatan nikah kurang dianggap penting.

"Oleh karenanya, jika pemerintah memang akan melakukan pelarangan terhadap orang yang melakukan nikah siri, saya sangat setuju, tentunya dalam kontek tertib administrasi. Sebab fakta yang tentang nikah siri yang terjadi di Pamekasan adalah lebih pada persoalan ekonomi dan pengetahun masyarakat," Mufassiroh.

Kepastian hukum
Ketua umum korp HMI-Wati (Kohati) cabang Bangkalan, Madura, Betty Wirandini menyatakan, nikah siri harus tercatat resmi di lembaga pemerintah akan memberikan kepastian hukum bagi kaum perempuan.

Menurut pemahaman umum para ulama, kata Betty, menikah secara siri memang sah secara agama, namun hal itu juga bisa berdampak negatif terhadap kaum perempaun yang dinikahinya, jika di kemudian hari terjadi perceraian.

"Dari sisi agama, sebenarnya nikah siri itu sah-sah saja. Namun dari sisi kepastian hukum, nikah siri akan sangat merugikan kaum perempuan," katanya.

Sebab, sambung Betty, orang yang melakukan nikah siri akan dengan mudah meninggalkan istrinya, tanpa proses hukum, karena pada pelaksanaan pernikahan juga tanpa proses hukum, yakni tidak tercacat di Kantor Urusan Agama (KUA).

"Jika tercatat di KUA, proses perceraian khan harus melalui proses hukum, sehingga para suami tidak meninggalkan begitu saja istri dan anaknya," paparnya.

Oleh sebab itu, sambung Betty, rencana pelarangan nikah siri nantinya harus jelas, termasuk sanksi yang akan diberikan.

"Harus ada pengecualian yang jelas antara mereka yang melakukan nikah siri karena faktor ekonomi, atau karena ingin punya anak, dengan orang yang melakukan nikah siri yang hanya ingin mengumbar hawa nafsunya," kata Betty.

Dalam Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Materiil Peradilan Agama Bidang Perkawinan yang masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun informasi beasiswa gratis 2010 itu memuat ketentuan pidana (Pasal 143-153), khususnya terkait perkawinan siri, perkawinan mutah, perkawinan kedua, ketiga, dan ke empat, serta perceraian yang tanpa dilakukan di muka pengadilan.

Ancaman hukuman untuk tindak pidana itu bervariasi, mulai dari 6 bulan hingga tiga tahun dan denda mulai dari Rp6 juta hingga Rp12 juta.

RUU itu juga mengatur soal perkawinan campur (antardua orang yang berbeda kewarganegaraan). Pasal 142 Ayat 3 menyebutkan, calon suami yang berkewarganegaraan asing harus membayar uang jaminan kepada calon istri melalui bank syariah sebesar Rp500 juta.

Fakta yang selama ini terjadi, kata Betty Wirandini, pelaku nikah siri bukan hanya karena faktor ekonomi dan ingin mendapatkan keturunan atau anak saja, namun tidak sedikit di antara mereka itu yang melakukan nikah siri hanya karena ingin memiliki istri lebih dari satu.

Sebagian ulama di Madura, seperti Majelis Ulama Astaga.com lifestyle on the net (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tidak setuju, jika orang yang melakukan nikah siri harus dipidanakan sebagaimana dalam RUU Pernikahan yang kini sudah masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) informasi beasiswa gratis 2010 itu.

Alasan mereka sangat mendasar, yakni nikah siri sah menurut agama. Namun para ulama ini juga tidak mau cewek seksi dan anak keturunan mereka menjadi korban, akibat pernikahan yang mereka lakukan tidak tercatat di KUA.

"Oleh karenanya saran saya harus ada kriteria yang jelas, orang yang nikah siri yang bagaimana yang harus dipidana. Sebab jika semua orang yang nikah siri dipidana," kata fungsionaris PCNU Bangkalan, KH Syarifuddin Daman Huri.(PK-ZIZ/A038)

Jadi sekarang Anda tahu sedikit tentang beita baru. Bahkan jika Anda tidak tahu segalanya, Anda telah melakukan sesuatu yang berharga: Anda telah memperluas pengetahuan Anda.

Thursday, February 18, 2010

Berjejaring Sosial Itu Butuh Kedewasaan

Artikel berikut mencakup topik yang baru-baru ini pindah ke tengah panggung - setidaknya itu tampaknya seperti itu. Jika Anda berpikir Anda perlu tahu lebih banyak tentang hal itu, inilah kesempatan Anda.
Jakarta (ANTARA News) - Penculikan anak di bawah umur Marieta Nova Triani, tersebarnya foto artis bugil seorang siswi satu SMA di Mataram, prostitusi gelap yang melibatkan anak di Surabaya, dan sejumlah sisi gelap lainnya, telah membangkitkan kekhawatiran massa terhadap jejaring sosial dan perkembangan eksplosif teknologi berbasis internet. Masyarakat dibuatnya ada dalam dilemma, antara kebutuhan untuk bercengkerama dengan sesama dan kengerian terhadap invasi sisi buruk berjejaring terhadap tatanan sosial, terutama pada anak dan remaja yang paling mengakrabi teknologi berbasis internet, sekaligus calon korban yang paling membutuhkan perlindungan.

Jejaring sosial memang mengambil peran sentral pada banyak tumbuhnya kesadaran sosial, seperti kisah dua pimpinan KPK, Bibit S. Riyanto dan Chandra M. Hamzah, dan ibu muda Prita Mulyasari yang paling merasakan kontribusi hebat jejaring sosial dalam membantu melepaskan diri dari bekap perlakuan tidak benar dan tidak adil.

Tetapi, seperti disebut di paragraf awal, jejaring sosial dan komunikasi inovatif berbasis internet telah pula menampilkan sisi gelapnya, yang kerap menjadi media sekaligus instrumen untuk tindakan-tindakan kriminal.

Inilah yang menjadi salah satu tema polemik paling gres di masyarakat kini. Pertanyaannya, bagaimana itu bisa terjadi?

Bukan teknologi

Kepada ANTARA News, Edmond Makarim, dosen Hukum Telematika, Universitas Indonesia, mengungkapkan mengapa semua itu terjadi, sementara pakar telematika kampiun Onno W. Purbo menawarkan cara bagaimana seharusnya masyarakat bisa mencampakkan sisi gelap jejaring sosial.

Tetapi yang pasti, Edmon menandaskan, bukan Facebook, Twitter, Myspace atau jejaring sosial lainnya, yang menjadi fokus masalah dalam polemik itu.

Semua kenegatifan itu justru menyeruak untuk kemudian menciptakan masalah, karena orang-orang Astaga.com lifestyle on the net belum menjadi "masyarakat informasi."

Edmond, peneliti senior lembaga kajian hukum teknologi Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, menggambarkan "masyarakat informasi" sebagai masyarakat yang matang dalam menghadapi teknologi informasi.

Tapi, alih-alih bersesuaian dengan kematangan itu, penerapan teknologi beasiswa indonesia di Astaga.com lifestyle on the net tidak diimbangi oleh tingkat pendidikan masyarakat, klaim Edmon.

Benar-benar ide yang baik untuk menggali lebih dalam subjek dari beita baru. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan rasa percaya diri yang Anda butuhkan untuk usaha ke daerah baru.

Kepribadian ganda

"Sekalipun sudah berpendidikan, tidak banyak orang yang punya nilai-nilai moral dan etika yang cukup sehingga jejaring sosial masih sering disalahgunakan," begitu Desmond berasumsi.

Misalnya adalah lumrah di Indonesia, tetapi ini jarang terjadi di negara maju, jika seseorang mempunyai akun Facebook lebih dari satu. Edmond menyebut orang-orang seperti ini dengan "berkepribadian ganda".

Identitas ganda itu kemudian dimanfaatkan untuk melanggar hukum, lalu dengan gampangnya lari dari tanggung jawab karena identitas asli mereka susah dilacak.

Salah melihat

Hal itu terjadi karena orang-orang pada umumnya melihat Internet sebagai sebuah dunia lowongan kerja terbaru yang terpisah dari dunia lowongan kerja terbaru nyata. Padahal, tidak sama sekali!

Apa yang terjadi di Internet sebenarnya adalah refleksi kehidupan di dunia lowongan kerja terbaru nyata, kata Mohammad Salahuddien, Wakil Ketua Astaga.com lifestyle on the net Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII).

Jadi, tidak ada yang salah pada teknologi. Yang salah adalah cara kita melihat teknologi itu.

Bagaimana mencegahnya?

Keluarga adalah pertahanan terkuat dalam menghadapi pengaruh buruk jejaring sosial, tegas Onno W. Purbo, dalam korespondensi elektroniknya dengan ANTARA News.

Komunikasi terbuka antara orang tua dengan anak, kata Onno, adalah kunci mengatasi dampak negatif jejaring sosial.

Onno melanjutkan, keluarga yang matang seharusnya mempersiapkan anak sebelum mengakses internet atau jejaring sosial.

"Orangtua harus bisa mengenali kapan seorang anak pantas mengakses internet," sambung Edmond Makarim.

Dia menganalogikan "izin berselancar di internet" kepada anak, dengan anak ingusan yang disuruh mengendarai sepeda motor. "Pasti jatuh." (*)

editor: jafar sidik

Hari akan tiba ketika Anda dapat menggunakan sesuatu yang Anda baca di sini untuk memiliki dampak yang menguntungkan. Kemudian Anda akan senang Anda meluangkan waktu untuk mempelajari lebih lanjut tentang beita baru.

Daniel Poetiray, dari Lapangan Hijau ke Ring Basket

Yang terbaik untuk mengambil tindakan kadang-kadang tidak jelas sampai Anda telah terdaftar dan dianggap sebagai alternatif Anda. Paragraf berikut akan membantu Anda dalam petunjuk untuk apa yang menurut para pakar signifikan.
Jakarta (ANTARA News) - Hall basket Gelora Bung Karno, Sabtu siang 13 Februari 2010, rintik hujan membasahi stadion. Daniel Poetiray berlari, meliuk, berputar mengelabui lawan, melompat, dan hop, bola masuk jaring. Daniel tak sedang bermain di turnamen profesional seperti biasa diikutinya. Lawannya siang itu adalah teman-temannya, seorang diantaranya adalah Bams, vokalis band Samson.

Siapakah Daniel Poetiray?

Daniel adalah salah satu talenta bola basket Astaga.com lifestyle on the net yang bermain di Indonesian Basketball League (IBL), kompetisi bola basket profesional terbesar Astaga.com lifestyle on the net yang digelar sejak 2003.

Deretan prestasi diukirnya, diantaranya MVP (Most Valuable Player). "Guard" bertinggi badan 180 cm ini juga pernah menjadi "starting five" dalam tim basket Indonesia.

Namun, siapa sangka karir menterengnya tak dilahirkan di ring basket. Bola di lapangan rumputlah yang justru lebih awal dia mainkan. Lapangan hijaulah impian pertamanya.

Daniel kecil mengikuti jejak saudara sepupunya, Rocky Poetiray, mantan penyerang dan bintang PSSI yang dikenal luas orang seantero negeri ini di zaman keemasannya.

Daniel menjejaki tapak Rocky dengan memasuki pula Sekolah Pelita Jaya Junior di mana Rocky pernah menempa diri.

Berseragamkan kostum Pelita, yang pernah menjadi klub elite sepakbola nasional, Daniel mengambil posisi penyerang.

Tapi apa daya, impiannya mengikuti Rocky, tidak dinaungi Dewi Fortuna. Fisiknya terlalu kecil untuk tetap bertahan di lapangan hijau. Lagi pula, dia sering mengeluh sakit setelah berlatih.

Ibunya, was-was informasi beasiswa luar negeri biasa, lalu menyarankannya gantung sepatu lebih awal. Saat itu Daniel masih duduk di bangku SMP.

Setahun berselang, dia masuk SMA. Tak dinyana, di sinilah Daniel mendapati momen termenarik dalam hidupnya. Dia menemukan "cinta sejatinya" pada olahraga di SMA. Dia jatuh hati pada bola basket.

Semula dia hanya menyaksikan teman-temannya berlatih, lalu mereka mengajaknya bermain. Mulailah Daniel bermain.

Awalnya coba-coba. Berikutnya, pelan tetapi pasti Daniel menyadari bahwa talenta sejatinya ada di bola basket. Dia menemukan ritme hidupnya dan impian lamanya menjadi atlet bintang yang sempat terengggut darinya.

Darah berprestasi olahraga yang mengalir dalam tubuhnya, membuat adrenalin Daniel terpacu untuk menempatkan dirinya di muka kancah bola basket nasional.

Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan bahwa Anda sepenuhnya informasi tentang beita baru, terus membaca.

Kini, Daniel memetik hasil dari usaha keras, totalits dan fokusnya di basket. Pemain kelahiran 2 Oktober 1978 ini sekarang menjadi salah seorang pebasket yang disegani.

Permainannya mengandung decak kagum dengan salah satu senjata andalannya, tembakan tiga angka yang akurat nan mematikan.

"Guard" berzodiak Libra ini berhasrat membawa klubnya, Astaga.com lifestyle on the net Muda, mencapai final kompetisi basket profesional yang tengah bergulir.

Perhatian pemerintah

Lain dari itu, penggemar fanatik klub basket legendaris L.A. Lakers ini aktif sumbang saran untuk kemajuan bola basket nasional.

Kualitas permainan basket Indonesia, sebutnya, lambat laun meningkat kendati di spektrum Asia Tenggara, Astaga.com lifestyle on the net masih kalah satu peringkat dari Filipina.

Daniel bilang, banyak faktor yang menyebabkan basket Astaga.com lifestyle on the net tidak sepesat negara Gloria Macapagal Arroyo itu.

"Salah satunya perhatian dan fasilitas minim yang diberikan pemerintah, dan ini berbeda dari Filipina," katanya kepada ANTARA News.

Pemerintah Filipina, sebutnya, menaruh perhatian besar terhadap perkembangan bola basket, sehingga basket negeri itu masuk sepuluh besar terbaik Asia.

"Persiapan basket kita sangatlah kurang karena hanya dua atau tiga bulan sebelum pertandingan Astaga.com lifestyle on the net persiapan. Berbeda dengan sepakbola, Persatuan Sepakbola Seluruh Astaga.com lifestyle on the net (PSSI) telah jauh-jauh hari mempersiapkan timnas, sebelum pertandingan dimulai," katanya membuat kontras.

Daniel menyarankan Persatuan Bola Basket Seluruh Astaga.com lifestyle on the net (PERBASI) untuk berbenah diri, sementara Pelatnas dimintanya segera memiliki program jangka panjang yang matang, diantaranya dengan memperbanyak pertandingan di tingkat lokal.

Dia juga ingin pemerintah lebih memperhatikan basket, terutama atletnya, termasuk mereka yang sudah gantung sepatu yang disebutnya kurang diperhatikan pemerintah.

Sejumlah kalangan meniupkan gagasan untuk menaturalisasi pebasket asing yang bermain di liga nasional, tapi Daniel menampik gagasan itu karena menurutnya kualitas pemain lokal bisa sebagus, bahkan bisa lebih bagus, dari pemain asing.

"Tinggal melatihnya secara lebih matang lagi," katanya.

Menyambung soal itu, Dia berbagi satu cerita. œBanyak orang Astaga.com lifestyle on the net belajar pola permainan basket dari orang setempat ketika tinggal di informasi beasiswa luar negeri negeri seperti Amerika Serikat. Setelah pulang ke tanah air, orang-orang Astaga.com lifestyle on the net ini mentransfer ilmunya ke kami. (*)

editor: jafar sidik

Luangkan waktu untuk mempertimbangkan poin diuraikan di atas. Apa yang Anda pelajari dapat membantu Anda mengatasi keraguan Anda untuk mengambil tindakan.

Saturday, February 13, 2010

"Vodka, Cinta dan Bunga" Cerita di Tengah Rusia

Satu-satunya cara untuk mengikuti berita terakhir mengenai beita baru adalah untuk terus-menerus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang beita baru, maka tidak butuh waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh.
London (ANTARA News) - Meskipun sudah bermetamorfosa hampir dua dasawarsa, sebagian masyarakat Astaga.com lifestyle on the net memiliki kesan bahwa Rusia adalah Uni Soviet. Buku "Vodka, Cinta dan Bunga: Rusia Kontemporer" goresan M. Aji Surya dan Khoirul Rosyadi bertutur tentang Rusia Astaga.com lifestyle on the net yang eksotik, patriotik dan penuh kejutan dengan bahasa yang enak dikunyah.

Bedah buku "Vodka, Cinta dan Bunga: Rusia Kontemporer" yang dilaksanakan di LKBN ANTARA berlangsung meriah dan dihadiri tidak saja kalangan umum dan media masa, tetapi juga beberapa anggota DPR.

Dirut LKBN ANTARA, Dr. Ahmad Mukhlis menyambut hangat buku-buku Astaga.com lifestyle on the net yang mencerahkan. Adapun pembahas buku ini adalah dua akademisi kawakan, Prof. Dr. Davidescu SP Cristiana Victoria Marta dari Unpad dan Prof. Dr. Jeffry Alkatiri dari Universitas Indonesia.

Sang penulis, M. Aji Surya, diplomat tamatan Pesantren Gontor mengakui bahwa bukunya ini bukanlah telaah ilmiah, melainkan rangkaian tulisan yang bersifat pengamatan selama satu tahun di Rusia.

Dikatakannya bahwa sejak kedatangannya hingga saat ini, dirinya selalu saja dikejutkan dengan hal-hal eksotik yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Rusia kini, adalah sebuah planet Astaga.com lifestyle on the net yang berkembang pesat dengan segala dinamikanya yang informasi beasiswa luar negeri biasa.

Pengalamannya selalu membuat mulutnya berkata "wow" setiap hari. Perubahan besar dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya yang terjadi pada negeri besar seperti Rusia memang menciptakan banyak keunikan.

Proses menuju titik yang diidealkan harus dilalui dengan masa transisi yang memunculkan decak kagum oleh siapapun. Rusia kini sudah demokratis, terbuka dan menganut pasar bebas serta berbagai budayanya yang tidak banyak diperbincangkan. "Saya terus terang terkena virus "wow" selama di Rusia," akunya.

Prof. Cristina memberikan apresiasi sangat tinggi atas terbitnya buku ini karena akan membukakan mata banyak orang bahwa Rusia kontemporer memiliki kekuatan yang layak diperhitungkan.

Sejujurnya, satu-satunya perbedaan antara Anda dan beita baru ahli adalah waktu. Jika Anda akan berinvestasi sedikit lebih banyak waktu dalam membaca, Anda akan lebih dekat ke status ahli ketika datang ke beita baru.

Dengan bahasa yang mudah dicerna dalam aneka cerita cerita dewasa yang dialami oleh dua penulis, buku ini akan memberikan kontribusi bagi pemahaman akan Rusia baru. "Vodka, Cinta dan Bunga adalah tiga simbol yang sangat tepat bagi Rusia. Jangan salah, vodka adalah simbol persahabatan dan keakraban," ujarnya.

Sementara itu, Prof. Jeffry Alkatiri mencatat, tulisan berbentuk features bersubstansi semacam buku ini Astaga.com lifestyle on the net ada ada lima buah di Astaga.com lifestyle on the net yang utamanya dibuat oleh para jurnalis.

Terbitan pertamanya pada kisaran tahun 1950an dan yang paling gres ya Vodka, Cinta dan Bunga. Buku ini muncul di tengah-tengah sedikitnya karya-karya tulisan tentang Rusia kontemporer.

Kekuatan buku ini, kata Jeffry, karena kedua penulis bisa masuk pada komunitas-komunitas tertentu yang tidak sulit ditembus oleh penulis sebelumnya.

Selain itu, banyak hal-hal yang kelihatannya sepele berhasil dikupas secara relatif dalam dengan bahasa yang renyah. "Sangat menarik bagaimana penulis memaparkan misalnya tentang Islam, natal di Rusia hingga pemakaman pada musim salju. Ini tentu barang baru," ujarnya.

Dalam diskusi selama dua jam lebih itu, masalah patriotisme dan nasionalisme Rusia mendapatkan sorotan. Disebutkan, meskipun mengalami jatuh bangun sejak zaman Tsar hingga saat ini, masyarakat di sana tidak pernah melepaskan kebanggaannya sebagai bangsa besar bernama Rusia.

Berbekal ini pula, mereka selalu bisa bangun, bangkit dan menjadi besar lagi. Sebuah tauladan yang baik bagi negeri manapun juga.

Pada akhir pertemuan, M. Aji Surya mengingatkan bahwa bukunya tidak dimaksudkan menjadi arah Astaga.com lifestyle on the net bagi siapapun yang ingin mengetahui Rusia hari ini. Sebab memahami Rusia yang begitu besar dan kompleks tidaklah mudah.

"Membuat benang merah dari buku ini hanyalah membuat noktah kecil dalam lembaran besar sebuah negeri: Rusia. Setitik air di tengah lautan luas," katanya merendah.
(ZG/B010)

Tidak ada keraguan bahwa topik dari beita baru bisa menarik. Jika Anda masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab tentang beita baru, Anda mungkin menemukan apa yang Anda cari di artikel berikutnya.

Cordova, Aduhai Mezquita ...

Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, yang lebih menarik menjadi. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek dari beita baru jelas bukan pengecualian.
Dari Madrid, melewati pegunungan dan kebun-kebun zaitun, sekitar empat jam, saya dan Ahmad Mukhlis Yusuf tiba di Cordova, kota yang menyimpan sejarah kegemilangan peradaban Islam. Selama  781 tahun (711-1492 M) Islam berkuasa di Spanyol. Dan, Cardova, merupakan ibu kota Spanyol pada masa itu. Inilah kota yang sejak lama ingin saya kunjungi, selain Granada dan Toledo: kota peradaban yang semakin dilupakan.

Jose, sopir yang membawa kami dari Madrid,  memarkirkan mobil tidak jauh dari mezquita. Warga Spanyol menyebut bangunan itu dengan nama La Mezquita de Cordoba, yang berarti Masjid Agung Cardova.

Namun kini nama sesungguhnya adalah The Cathedral of Cordoba. Masjid yang awalnya dibangun Khalifah  Abdurrahman I pada tahun 784 kemudian diteruskan khalifah berikutnya, telah berubah fungsi menjadi katederal. Bangunan fisiknya masjid, namun tidak dapat lagi digunakan untuk sholat.

Di gerbang mezquita, petugas menanyakan asal negara dan agama kami. Setelah diberitahu, ia meminta kami tidak sholat di dalam mezquita. Konon menurut staf KBRI, dua tahun lalu seorang anggota DPR-RI secara sembunyi-sembunyi mencoba sholat sunat, dan dihentikan. Sejak itu, pengawasan diperketat.

Bangunan ini di kelilingi tembok tinggi. Di informasi beasiswa luar negeri tembok, berdiri sejumlah restoran, kedai-kedai souvenir yang menjual baju-baju kaos, piring-piring hiasan dengan kaligrafi Allah dan Muhammad, dan rumah-rumah penduduk.

Masuk melalui pintu gerbang, terbentang taman besar, bernama Patio de Los Naranjos. Di taman ini tumbuh pohon-pohon jeruk, yang ketika kami kunjungi sedang berbuah. Di bagian lain, terdapat kolam-kolam buatan, yang dahulu digunakan untuk mengambil air wudhu.

Di salah satu pojok, berdiri menara yang menjulang tinggi. Berbeda dengan menara masjid umumnya, kini  di menara itu terdapat lonceng katederal.

Kami memasuki pintu bangunan utama yang dijaga dua petugas. Setelah karcis yang dibeli disobek dan kami diingatkan untuk tidak sholat di dalam, maka terbentanglah interior mezquita yang menakjubkan.

Tiang-tiang yang konon berjumlah lebih dari 500 berjejer dengan arsitektur yang rumit dan indah. Para ahli menyebut, interior mezquita ini mengikuti tradisi masjid-masjid pada masa Umayyah dan Abbasiyah. Ini mengingatkan saya pada tiang-tiang Raudah di Masjid Nabawi di Madinah. Begitu juga mihrab dengan berbagai kaligrafi. Ada cerukan tempat imam. Mihrab sangat indah ini, sayangnya dipagar besi. Cahaya juga redup. Mihrab ini menghadap Kabah, kiblat umat Islam.

Beberapa wisatawan asal China bergerombol di depan mihrab. Seorang dari mereka, mungkin pemandu wisata, terlihat seperti menjelaskan perihal mihrab dan sejarah mezquita ini. Tentu saya tidak tahu apa yang mereka katakan, apakah dia menjelaskan sejarah seperti isi buklet, yang menyebutkan The Islamic Intervention ""  bahwa mezquita ini adalah monumen sejarah penjajahan Islam?

Setelah mengambil beberapa foto, saya terus menyusuri bagian lain mezquita. Ada bangunan Astaga.com lifestyle on the net yang dibuat pada 1236, setelah masjid berubah fungsi menjadi katederal. Bangunan tambahan yang berada di dalam bangunan induk ini bernama El Santo, yang dibuat semasa Ferdinand III. Ini adalah tempat ibadah, kapel-kapel, seperti halnya gereja-gereja Katolik pada umumnya.

Selain itu, pintu-pintu yang berpilar, seperti masjid umumnya tempat sirkulasi udara dan cahaya dari informasi beasiswa luar negeri masuk, telah ditutup permanen layaknya katederal. Hanya menyisakan pintu masuk dan keluar.

Saya berdiri lama di informasi beasiswa luar negeri mezquita, di taman Los Naranjos yang teduh. Kolam-kolamnya tidak lagi berair. Tidak ada lagi orang-orang mengambil wudhlu dan butir-butir air di wajah dan tangan yang basah. Saya berdiri lama, membayangkan masa lalu bangunan ini, yang tidak pernah saya jumpai.

Setelah mengunjungi mezquita, kami menelusuri kota Cordova.  Tidak jauh dari mezquita, terdapat sinagog yang kesepian. Pada masa kekuasaan Islam, tempat ibadah kaum Yahudi ini dipertahankan.

Kota ini indah. Pohon-pohon kurma, zaitun, dan air mancur menghiasi kota tua ini.  Ada kawasan bernama Madina Azahara, yang teduh oleh pepohonan. Bangunan-bangunan rumah dan pohon-pohon kurma, memberi kesan kota ini mirip Madinah.

Sejarah Kegemilangan

Masjid Cordova ""  yang dinilai kalangan Islam dan Kristen sebagai keajaiban dunia lowongan kerja terbaru abad pertengahan ""  luasnya sekitar 23.400 meter persegi. Dahulu dirancang untuk menampung lebih dari 9.000 jamaah sholat. Dalam buklet The Cathederal of Cordoba, disebutkan  mezquita ini dibangun di atas gereja San Vicente pada tahun 785. Versi lain menyebutkan, masjid ini dibangun di atas situs Visigothic, kuil Romawi.

Pembangunannya dimulai pada pemerintahan Abdurahman I antara tahun 784 dan 786. Kemudian diperluas pada  Abdurahman II (833-852), Al-Hakam II (961-976), dan Al-Mansur (987).

Cordova "" dalam bahasa Arab disebut al-Qurtubah "" sebelumnya adalah ibu kota Spanyol. Negara ini dikuasai Kerajaan Gothia. Situasi ketika itu tidak stabil, termasuk pengusiran orang-orang Yahudi dan terjadinya pemaksaan agama.

Ini diperparah oleh perebutan kekuasaan setelah Raja Witiza meninggal. Putra Witizia merasa berhak menggantikan ayahnya, bukan justru Roderick, panglima perang Gothia. Menghadapi Roderick, Putra Witizia bersekutu dengan Graff Yulian, yang juga menjadi musuh Roderick.

Pada 705, Graff meminta bantuan Musa bin Nushair, gubernur Afrika Utara, yang berada di bawah kekhalifahan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus, Suriah.

Informasi tentang beita baru disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang beita baru atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.

Atas persetujuan Khalifah Walid bin Abdul Malik, Musa mengirim tim pendahuluan beranggotakan 500 tentara yang dipimpin Tharif bin Malik. Pasukan ini sukses dan kembali ke Maroko, Afrika Utara.

Pada 711, Musa kembali mengirim 7.000 tentara, yang kali ini dipimpin Thariq bin Ziyad.  Sejarah mencatat, begitu pasukan mendarat di Spanyol, Thariq membakar semua kapal perang yang membawa mereka menyeberang. Dalam pidatonya, Thariq menyatakan kepada pasukannya,Musuh di depanmu, lautan di belakangmu. Silakan pilih mana yang kau kehendaki..

Pertempuran pun terjadi. Thariq yang memimpin sekitar 12 ribu orang, gabungan tentara suku Barbar dan tentara kiriman Khalifah Walid, menghadapi sekitar 100 ribu orang pasukan Raja Roderick. Dalam pertempuran di pinggir sungai Guadalquivir, Guadalete, Raja Roderick tewas.

Spanyol, yang kemudian dikenal dengan nama Andalusia, jatuh dalam kekuasaan Islam. Sukses Thariq itu hingga kini diabadikan sebagai nama selat Gibraltar, yang dalam bahasa Arab disebut Jabal Tariq, gunung Thariq, mengambil nama Thariq bin Ziyad.

Dari sini, Thariq terus melebarkan kekuasaan dengan menaklukan kota-kota penting, di antaranya Cordova, Granda, Sevilla, dan Toledo yang saat itu ibu kota kerajaan Gothik. Tidak sampai di situ, pasukan Thariq juga manguasai Narbonne, Prancis selatan.

Ini mendorong tentara Islam lainnya masuk menguasai Perancis tengah, di antaranya Avirignon, Lyon, bahkan sampai ke Rhoders, Cyprus, dan sebagian Sicilia, Italia, termasuk Sardinia.

Cordova dibangun mulai pada masa Abdurahman I (755 M). Keturunan Bani Umayyah ini membangun Masjid Agung Cordova yang indah dan megah, pengairan, arsitektur bermutu tinggi, dan sekolah-sekolah. Inilah awal munculnya peradaban baru, pusat ilmu pengetahuan yang sangat gemilang. 

Cordova menjadi kota utama di Eropa, di saat Paris dan kota-kota di Eropa lainnya masih belum diterangi lampu, penduduk tinggal berpindah-pindah, dan jalan-jalan dari tanah dan batu.

Pembangunan dilanjutkan Abdurahman II, Abdurahman III, Al-Hakam II, dan Al-Mansur hingga periode keruntuhan 1492. Inilah masa keemasan Islam, yang menyumbangkan peradaban yang tidak terhingga bagi dunia lowongan kerja terbaru modern, hingga hari ini. Pada masa ini, ketika negara-negara Eropa masih sangat redup, perpustakaan Cordova telah dikunjungi ratusan ribu orang.

Pada saat yang sama, perpustakaan Eropa hanya dikunjungi tak lebih seribu orang.
Manuskrip-manuskrip Yunani kuno, karya-karya Aristoteles, diterjemahkan peneliti-peneliti Arab dan diterjemahkan dalam bahasa Arab.

Dalam bidang filsafat, peneliti utama ketika itu, antara lain Ibnu Bajjah, yang dikenal dengan opusnya Tadbir Al-Mutawahhid. Tokoh yang hingga kini dikenal adalah Ibnu Rusyd, yang di dunia lowongan kerja terbaru internasional dikenal dengan nama Averros (1126-1198 M).

Ibnu Rusyd melahirkan buku-buku kedokteran, di antaranya Al-Kulliyah fi Ath-Thaib. Dunia kedokteran sangat berutang padanya.

Sains, fisika, matematika, astronomi, kimia, zoologi, geologi, botani, dan ilmu-ilmu pengobatan bermula dari sini. Beberapa nama besar muncul di berbagai bidang, di antaranya Abbas bin Farnas (astronomi), Ibnu Batutah (pengeliling dunia), Ibnu Khaldun (perumus filsafat sejarah).

Kemajuan ilmu pengetauhan ini mendorong mahasiswa-mahasiswa Eropa, termasuk dari kaum Yahudi dan Kristen, belajar ke Cordova.

Selain Andalusia yang dikuasai Bani Umayyah, di Bagdad yang dipimpin Bani Abbasiyah perkembangan ilmu pengetahuan berjalan pesat. Dari sini lahir Al-Khwarizmi, yang terkenal dengan karyanya Al-Jabr wa al-Muqabala.

Dari sinilah kata Aljabar atau Algebra berasal. Ia mengembangkan sistem bilangan seperti yang kita ketahui saat ini. Buku-bukunya diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Dan, beberapa abad kemudian, kita mengenal chip-chip komputer, yang semua bermula dari sini. Nama yang tidak asing lainnya adalah Ibnu Sina, yang di Barat disebut Avicenna.

Ia menulis lebih 200 karya tentang kedokteran dan filsafat. Bukunya Al-Qanun fil At-Tibh (Kanun Kedokteran), menurut Ensiklopedi Britannica, merupakan buku yang paling terkenal dalam sejarah obat-obatan.  Buku-bukunya dipejalari di universitas-universitas terkemuka dunia,  jauh sebelum munculnya Leonardo da Vinci.

Perkembangan menakjubkan para intlektual Islam itu dan ditransfer mahasiswa-mahasiswa Eropa yang belajar di Andalusia, Bagdad, dan Istambul, itu kemudian menerangi Eropa. Apinya menjalar informasi beasiswa luar negeri biasa, mendorong Eropa bangkit dan lahirlah Renaisans. Utang dunia lowongan kerja terbaru pada Islam yang tidak terbayar hingga kini.

Memasuki periode 1086-1248 M, penguasa-penguasa Islam mulai lemah di Andalusia. Negara ini pecah menjadi 30 bagian. Konflik internal mendera mereka. Satu-satu kekuasaan Islam di Sevilla, Toledo,  dan Cordova jatuh. Granada, yang di sini terletak Istana Alhambra, menjadi satu-satunya wilayah yang bertahan.

Namun, kembali konflik internal muncul. Ini bermula ketika Abu Abdullah, yang kecewa atas penunjukan saudaranya sebagai raja, mengundang Ferdinand dan Isabella membantunya menyingkirkan saudaranya.

Setelah tersingkir, Abu Abdullah naik tahta. Namun, Abdulllah kemudian disingkirkan pasukan Ferdinand dan Isabella. Dengan jatuhnya Abu Abdullah, berakhirlah Granada sebagai benteng terakhir Islam di Spanyol. Berakhirlah kekuasaan Islam selama 781 tahun. Hingga kini.

Kami meninggalkan Cordova menuju Granda. Di sepanjang perjalanan, pikiran melayang ke masa dahulu yang jauh dan tidak terbayangkan, kecuali kebanggan dan ironi. Puncak Gunung Siera Nevada, yang ditutupi salju, mulai hilang tenggelam dalam selimut malam. Waktu Magrib telah  masuk. Kami tidak menemukan  masjid di sini. (*)

Tentu saja, tidak mungkin untuk meletakkan segala sesuatu tentang beita baru menjadi hanya satu artikel. Tetapi Anda tidak dapat menyangkal bahwa Anda baru saja menambahkan pemahaman Anda tentang beita baru, dan itu menghabiskan waktu dengan baik.

Monday, February 8, 2010

Menyoal `Pers` Kelas TK

Jika Anda memiliki minat yang lewat bahkan pada topik dari beita baru, maka anda harus melihat informasi berikut. Artikel mencerahkan ini menyajikan beberapa berita terbaru tentang topik dari beita baru.
Surabaya (ANTARA News) - Adalah almarhum mantan Presiden KH Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah menyamakan anggota DPR dengan anak Taman Kanak-Kanak (TK). "Beda antara DPR dengan TK itu memang tidak jelas," ucap tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang meninggal dunia lowongan kerja terbaru pada 30 Desember 2009 itu.

Tentu saja, kritik "guru bangsa" itu membuat anggota DPR pun geram dan era pemerintahan Gus Dur pun akhirnya berlangsung cukup singkat.

Meminjam ungkapan tokoh kontroversi itu, istilah pers kelas TK agaknya patut dijadikan refleksi dalam merayakan Hari Pers Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Februari.

Menurut wartawan senior Surabaya, Zaenal Arifin Emka, pers sekarang tak semaju kalangan pers di masa lalu.

"Di masa lalu, kalangan pers yang tak sebebas sekarang justru mampu membongkar kasus korupsi Pertamina secara investigatif," katanya kepada ANTARA News di Surabaya (3/2).

Sebaliknya, kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya - Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS) itu, pers saat ini yang sudah sangat bebas itu justru tidak mampu melakukan peliputan secara investigatif.

"Kasus Bank Century misalnya, kalangan pers hanya mengungkapkan data-data yang diberikan dari orang lain, bukan melacak data itu sendiri secara investigatif," katanya.

Ditanya penyebab kalangan pers sekarang tidak menggunakan cara investigatif, mantan wartawan "Surabaya Post" itu menilai faktor penyebabnya ada dua yakni sumberdaya manusia dan pragmatisme.

"Sumberdaya manusia di kalangan pers sekarang `kan beragam latar belakang, tapi pragmatisme pers sekarang merupakan faktor yang sangat dominan," katanya.

Ia mengatakan pers saat ini banyak mematok target jumlah berita indonesia bukan foto bugil yang harus dipasok seorang wartawan dalam setiap harinya, sehingga kualitas pun dikorbankan.

"Pragmatisme juga melanda pemilik media yang umumnya enggan mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk sebuah peliputan investigatif," katanya.

Namun, katanya, cara-cara non-investigatif itu merugikan publik, karena masyarakat hanya disodori berita indonesia bukan foto bugil yang tidak mendalam dan sangat mungkin pers "diperalat" pemberi data.

"Karena itu, saya kira redaktur di kalangan pers saat ini sudah saatnya untuk mempertajam satu peliputan secara investigatif, tentunya materi peliputan investigatif juga harus komersil tapi tidak merugikan publik, semisal kasus Bank Century," katanya.

Anda yang belum terbiasa dengan kata kunci pada% terbaru% kini memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.

Cara TK
Tidak hanya tidak investigatif, era kebebasan pers akhir-akhir ini juga mendorong kalangan pers untuk menggunakan cara-cara caci maki.

Menurut staf ahli Menkominfo bidang media massa, Dr. Henri Subiakto, S.H., M.A., media massa sekarang tak perlu takut akan dikendalikan negara atau pemilik media.

"Itu karena sekarang ada `facebookers` (pengguna laman jejaring sosial, Facebook) yang mampu mengembangkan beasiswa indonesia yang mengimbangi negara dan pemilik media," katanya di sela-sela ujian doktor di Universitas Airlangga Surabaya (2/2).

Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perum LKBN ANTARA itu mencontohkan era pemerintahan Soeharto (Pak Harto).

"Hingga detik-detik menjelang reformasi tahun 1998 justru menunjukkan sejumlah stasiun televisi milik anak-anak Pak Harto bersaing menayangkan aksi unjuk rasa di mana-mana. Jadi, kontrol negara dan pemilik media itu tidak sempurna," katanya.

Alumnus S1 Ilmu Komunikasi UGM Yogyakarta yang menjadi dosen komunikasi di Unair Surabaya sejak tahun 1988 itu, "facebookers" justru merupakan kontrol yang sebenarnya.

"Ada juga kontrol yang sebenarnya yakni rating (tingkat besar-kecilnya khalayak yang menikmati program). Pemilik modal itu hanya mampu mengendalikan aset media massa dan tidak akan mampu mengontrol isi (konten)," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah juga perlu memperkuat lembaga pelayanan publik (LPP) seperti TVRI dan RRI untuk mengimbangi opini yang merugikan publik.

"Saya kira, rating itu rekayasa industri untuk membentuk keinginan masyarakat, misalnya sinetron yang merupakan selera ciptaan industri media massa. Mana dulu, rating atau selera publik? Itu ibarat perdebatan tentang ayam dan telur, saya kira keduanya saling mendukung," katanya.

Masalahnya, kontrol negara dan pemodal terhadap media massa yang sudah tak perlu dikhawatirkan itu justru membuat cara-cara caci maki juga marak digunakan kalangan pers.

Kalau mau jujur, kritik media massa sebenarnya cukup baik, namun tujuan yang baik agaknya perlu dilakukan dengan cara-cara yang baik.

"Wajah Astaga.com lifestyle on the net itu bukan hanya aksi unjuk rasa dan pertikaian antarsuku seperti yang sering disiarkan media, tapi sesungguhnya masih banyak hasil karya yang dilahirkan anak bangsa negeri ini," kata Menkominfo Tifatul Sembiring dalam Konvensi Media Nasional di Palembang (8/2).

Dalam pandangan Menkominfo, kebebasan pers itu dapat digunakan mencermati wajah Astaga.com lifestyle on the net secara utuh yakni wajah unjuk rasa, tapi juga wajah karya anak bangsa, sehingga pers benar-benar menjaga karakternya, seimbang, dan netralitas dalam menyiarkan informasi.

Agaknya, era kebebasan pers saat ini membuat pers dihadapkan pada pertanyaan: apakah cara-cara non-investigasi dan cara-cara caci maki itu bukan cara-cara anak TK? Bukankah cara-cara seperti itu membuat kritik pers menjadi sia-sia, karena tak didengar? (E011/A038)

Itu terbaru dari beita baru berwenang. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.

Gus Dur di Mata Penyair "Celurit Emas"

Artikel ini menjelaskan beberapa hal tentang beita baru, dan jika Anda tertarik, maka ini patut dibaca, karena Anda tidak pernah tahu apa yang Anda tidak tahu.
Sampang (ANTARA News) - "Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Namun jika manusia mati, maka seharusnya yang ditinggalkan adalah jasa-jasanya terhadap bangsa dan negeri ini,". Ungkapan ini disampaikan penyair yang sekaligus budayawan Madura D.Zawawi Imron, di hadapan ratusan santri, ulama dan Muspida Pemkab Sampang, pada malam peringatan 40 hari wafatnya mantan Presiden RI KH.Abdurrahman Wahid di pendopo Kabupaten Sampang, Minggu malam.

Dengan logat Madura yang sangat kental, penyair yang dikenal melalui buah karyanya "Celurit Emas" ini bertutur tentang sosok Gus Dus, tokoh ulama, yang dikenal plural, demokratis dan cinta akan perdamaian, yang telah berpulang ke Rahmatullah pada 30 Desember 2009 lalu.

Gus Dur, kata Zawawi, bukan hanya seorang pemimpin yang berwawasan luas, namun ia juga seorang seniman, dan budayawan. Sebab, almarhum, juga pernah menjadi juri Festival Film Astaga.com lifestyle on the net di Jakarta.

Keluwesan wawasan dan pemikiran cucu pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU), serta kearifan pemikirannya terbukti dengan diterimanya Gus Dur di semua kalangan. Mulai dari kelompok agama, penganut aliran kepercayaan, hingga rakyat kecil sekalipun.

"Memang lontaran pemikiran Gus Dur, seringkali mengejutkan banyak orang. Terutama saat mengusulkan agar Astaga.com lifestyle on the net membuka diplomasi dengan Israel," katanya.

Namun, lanjut dia, apa yang disampaikan ketika itu hanya semata-mata ingin mengetahui apa yang ada dalam benak dan pemikiran rakyat Astaga.com lifestyle on the net tentang Israel.

"Dan pernyataan Gus Dur itu pada akhirnya dipahami oleh semua orang, termasuk lawan politiknya sekalipun yang waktu itu berseberangan dengan dia," kata Zawawi Imron.

Dikenal karena jasa
Mengutip pernyataan Imam Az-Zarbuji dalam sebuah kitab Ta`limul Mutaalim, penyair, asal Desa Batang-Batang Sumenep, Madura ini menyatakan, bahwa orang berilmu dan memiliki banyak wawasan seperti Gus Dus dan beramal baik semasa hidupnya, maka ia akan terus dikenang sepanjang massa, berbeda dengan orang yang bodoh.

"Kalau orang bodoh atau tidak berilmu pengetahuan, itu sebenarnya mati sebelum mati," katanya.

Apa yang dilakukan Gus Dus selama ini, lanjut dia, untuk bangsa dan negeri ini adalah semata-mata untuk kepentingan umat, bukan untuk kepentingan diri pribadinya.

Gus Dur, bukan hanya tokoh Ulama NU, bangsa Indonesia, namun ia merupakan tokoh Internasional yang diterima semua kalangan. Ia sangat percaya bahwa Islam agama yang benar, namun tidak pernah mengusik, bahkan sangat menghargai orang lain yang memiliki kepercayaan yang berbeda.

"Dari sosok yang sederhana inilah, kita bisa menerima banyak pelajaran tentang hakikat menghargai perbedaan dengan orang lain," kata Zawawi Imron.

Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Topik dan kata kunci% dari% tidak terkecuali. Jauhkan membaca lebih segar untuk mendapatkan berita tentang beita baru.

Neo-modernis
Prof. Greg Barton dari Monash University, memasukkan Gus Dur sebagai tokoh Islam moderat bersama sejumlah tokoh Islam lainnya, seperti almarhum Nurcholish Madjid (Cak Nur), Ahmad Wahib, Djohan Effendi, Mukti Ali, Fachri Aly dan Dawan Raharjo.

Dalam sebuah buku berjudul "Gagasan Islam Liberal di Indonesia" yang diterbitkan oleh Penerbit Paramadina, Jakarta, pada tahun 1999 lalu, guru besar Monash University ini menyatakan, bahwa masuknya tokoh NU Gus Dur dalam kelompok neo-modenis, karena gagasan pemikirannya dalam bidang ke-Islam-an sebagaimana gagasan tokoh Islam pada tahun 1960-an yang digagas oleh pimpinan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Cak Nur.

Para pemikir Islam seperti Fachri Aly dan Bactiar Effendi ketika itu menilai, ada empat versi pemikiran Islam yang cenderung bersifat liberal, yaitu modernisme, universalisme, sosialisme demokrasi, dan neo modernisme. Modernisme, mengembangkan pola pemikiran yang menekankan pada aspek rasionalitas dan pembaruan pemikiran Islam sesuai dengan kondisi-kondisi modern.

Universalisme merupakan pendukung modernisme yang secara spesifik berpendapat bahwa, pada dasarnya Islam itu bersifat universal.Oleh karenanya nasionalisasi Islam bukanlah tujuan final Islam itu sendiri. Sementara sosialisme-demokrasi menganggap bahwa kehadiran Islam harus memberi makna pada manusia, dan Islam harus menjadi kekuatan yang mampu menjadi memberikan motivasi secara terus menerus dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Sedangkan neo-modernisme berpandangan bahwa Islam harus dilibatkan dalam proses pergulatan modernisme. Bahkan, diharapkan menjadi pedoman hidup, tanpa menghilangkan tradisi keislaman yang telah mapan.

Dalam buku berjudul, "Islam Doktrin dan Peradaban" dinyatakan, neo-modernisme Islam inilah yang sebenarnya sesuai dengan prinsip dasar "ahlus-sunnah wal-jamaah, yakni "al-muhafazhat ala al-qadim al-shalih wa al-akhdu bi al-jadid al-ashlah" (memelihara tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi Astaga.com lifestyle on the net yang lebih baik).

Namun menurut budayawan, D.Zawawi Imron, Gus Dur, sebenarnya kurang pas, jika masuk pada kelompok neo-modersme. "Saya justru menganggap Gus Dur ini melebihi masa neo-modernis, atau menurut hemat saya ia justru masuk pada kelompok "pos tradisionalis"," kata Zawawi Imron.

Anggapan bahwa Gus Dur masuk kepada kelompok "pos tradisionalis" menurut Zawawi, karena konten gerakan yang dilakukan Gus Dus adalah berupaya tetap mempertahankan tradisi yang ada dengan pola Astaga.com lifestyle on the net dalam konteks kekinian.

"Gus Dur tidak pernah berupaya membuang atau menghilangkan tradisi, namun berupaya menggali tradisi dalam konteks modern," terang pria kelahiran Madura ini.

Gemar membaca
Menurut budayawan D.Zawawi Imron, kemampuan yang dimiliki Gus Dur dalam banyak hal terutama bidang ilmu pengetahuan, bukan tanpa proses, namun melalui proses yang panjang yang rumit.

Gus Dur, kata penyair yang pernah tampil bersama Dorothea Rosa Herliany, Joko Pinurbo, dan Ayu Utami, dalam acara kesenian Winter Nachten di Belanda 2002 ini, adalah sosok yang gemar membaca. Dalam kitab-kitab klasik Islam seperti "tak-limul mutaallim" membaca memang merupakan prasyarat seseorang berilmu dan memiliki wawasan yang luas.

"Olah karena itu, jika adik-adik ingin menjadi Gus Dur - Gus Dur masa depan, maka kuncinya adanya membaca. "mutholaah" dalam bahasa kitanya," kata Zawawi Imron kepada para santri yang mengikuti peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur di pendopo Pemkab Sampang.

Di akhir orasi mengenang sosok Gus Dur, pria kelahiran tahun 1945 yang tidak diketahui tanggal dan bulan lahirnya ini membuat sebuah kesimpulan, bahwa bagi dia, Gus Dur adalah guru bagi ingin orang yang mencari berguru, pemimpin bagi orang ingin menjadi pemimpin, namun sekaligus bisa menjadi musuh bagi orang yang mencari musuh.

"Yang jelas Gus Dur adalah segalanya, teladan bagi semua orang dan sangat pantas apabila Gus Dur ditetapkan sebagai pahlawan karena jasa-jasanya terhadap bangsa dan negeri ini," kata D.Zawawi Imron menegaskan. (PK-ZIZ/A038)

Luangkan waktu untuk mempertimbangkan poin diuraikan di atas. Apa yang Anda pelajari dapat membantu Anda mengatasi keraguan Anda untuk mengambil tindakan.

Wednesday, February 3, 2010

Politisasi Olahraga, Mengapa Tidak?

Jika Anda sungguh-sungguh tertarik untuk mengetahui tentang beita baru, Anda harus berpikir di luar dasar. Artikel ini membutuhkan informatif melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang beita baru.
Jakarta (ANTARA News) - Dalam acara bedah buku "99 Tokoh Olahraga Astaga.com lifestyle on the net (Catatan Satu Abad 1908-2008)" terbitan ANTARA Pustaka Utama, Selasa (2/2), muncul pertanyaan, dalam hingar bingar demokrasi yang ribut dan gaduh, apakah mungkin sebuah peristiwa olahraga bebas dari politisasi? Mungkin ada yang menjawab tidak mungkin dipolitisasi. Tetapi, dalam dosis tertentu, olahraga agaknya memang harus dipolitisasi, apalagi sejarah membuktikan banyak peristiwa olahraga atau sepak terjang tokohnya menjadi gerakan politik atau berpengaruh secara politik.

Sebut saja apa yang dilakukan oleh petinju legendaris Mohammad Ali. Penentangannya untuk masuk wajib militer dan penolakannya dikirim ke Vietnam telah mendorong gerakan antiperang mencapai momentumnya.

Keterlibatan tentara Amerika Serikat dalam Perang Vietnam dipersoalkan, terutama yang dikirimkan ke garis depan dan mati dalam kantong-kantong mayat umumnya adalah prajurit berkulit hitam.

Akhirnya, dengan sangat memalukan, Presiden AS Lyndon B Johnson menarik pasukan AS dari Vietnam setelah sekitar 58.000 tentara AS mati di rawa-rawa atau lubang-lubang tikus jebakan tentara Vietcong.

Akibat desakan gerakan antiperang yang antara lain dari tokoh seperti Mohammad Ali dan John Lennon dengan slogannya yang terkenal "Make Love, Not War", Menteri Pertahanan Robert S McNamara akhirnya mengakui apa yang dilakukan tentara AS di Vietnam adalah "It is wrong, terribly wrong".

Mohamad Ali pun kemudian dikenal bukan saja sebagai petinju tersohor, tetapi juga tokoh anti perang dan kampiun gerakan antidiskriminasi warna kulit.

Tan Joe Hok

Di Indonesia, tokoh olahraga nasional yang gerakannya berdampak politik signifikan adalah pebulutangkis tangguh Tan Joe Hok.

Ia bisa disamakan dengan Mohammad Ali dalam upayanya memperjuangkan persamaan hak warga negara tanpa memperhitungkan asal-usul dan warna kulitnya.

Dalam buku "99 Tokoh Olahraga Indonesia" yang diterbitkan Perum LKBN Antara bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga itu bisa dibaca cerita cerita dewasa prestasi, perjuangan, harapan dan cita-cita Tan Joe Hok.

Lelaki yang ditakdirkan sebagai keturunan Cina itu lahir di Bandung, 11 Agustus 1937, jauh sebelum Republik Astaga.com lifestyle on the net lahir. Ia telah mengharumkan nama Astaga.com lifestyle on the net lewat prestasi tingginya dalam bulutangkis.

Pada 1958, Joe Hok memperkuat tim Piala Thomas yang berhasil membawa pulang trofi kejuaraan dunia lowongan kerja terbaru beregu putra.

Setahun berikutnya, ia mencetak sejarah dengan menjadi pebulutangkis Astaga.com lifestyle on the net pertama yang menjuarai All England. Tidak cukup dengan itu, ia menyusul gelar itu dengan menjadi juara di Kanada dan Amerika Serikat yang membuat namanya menghiasi majalah olahraga terkenal "Sport Illustrated" edisi 13 April 1959.

Orang-orang di generasinya selalu memuja-muji Tan Joe Hok dan mengakuinya sebagai pemersatu bangsa Astaga.com lifestyle on the net yang membuat etnis Cina dan pribumi menyatu.

Jika Anda hidup di masa atau generasinya, Anda akan menyaksikan masyarakat amat antusias menyaksikannya bertanding.

Nyaris semua orang berkumpul di rumah-rumah yang memiliki pesawat televisi. Mereka berdoa, harap-harap cemas, menonton pertandingan All England atau Piala Thomas, dan sesekali tepuk tangan berteriak mengelu-elukan jagoannya.

"Hidup Tan Joe Hok! Hidup Indonesia!" begitu masyarakat mendukung dan berada di belakang Tan Joe Hok.

Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan bahwa Anda sepenuhnya informasi tentang beita baru, terus membaca.

Tan Joe Hok membuat hubungan antaretnis Tionghoa dan pribumi di banyak tempat di Astaga.com lifestyle on the net berjalan harmonis, sehingga dia dianggap pahlawan oleh banyak kalangan.

Tak butuh gelar pahlawan

Tapi Joe Hok ternyata tidak membutuhkan gelar pahlawan. Ia hanya menginginkan persamaan status haknya yang waktu itu masih berbeda, antara dia yang keturunan Tionghoa dengan warga pribumi.

"Bukan gelar pahlawan atau penghargaan sejenisnya yang saya minta. Tetapi, kalau boleh saya berharap, saya hanya ingin diakui sebagai putera Indonesia, dan tidak lagi dimintai SBKRI, karena itu menyakitkan," katanya seperti tertulis di buku jenis coffee table setebal 278 halaman berharga jual Rp300.000.

Joe Hok mengaku selalu terganggu ketika diminta Surat Tanda Bukti Kewarganegaraan RI (SBKRI) dalam berbagai urusan dengan negara. Bahkan sekalipun undang-undang sudah menghapuskannya, pada praktiknya surat itu tetap diminta saat dia mengurus paspor pada awal 2009.

Meski tidak pernah mengungkapkannya, Joe Hok yang pernah merasakan pahit manisnya pemerintahan Presisden pertama RI Soekarno hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, mengaku tidak mengerti mengapa masih ada orang yang meragukan kewarganegaraannya.

Menurut wartawan senior A.R. Loebis, salah satu penulis buku, Joe Hok telah berjuang bukan hanya untuk mengharumkan nama bangsa dan Republik Indonesia, tapi dengan caranya sendiri telah memperjuangkan persamaan hak bagi warga negara Astaga.com lifestyle on the net keturunan Tionghoa.

Apa yang diperjuangkan oleh Joe Hok, menurut Loebis, sebagian sudah bisa dinikmati oleh warga Tionghoa Indonesia. Meriahnya suasana menjelang Imlek sekarang ini tidak lepas dari jerih payahnya.

Orang-orang Tionghoa sudah bisa mendirikan sekolah sendiri, bebas menggunakan bahasa Mandarin, menerbitkan Koran berbahasa Cina, bahkan bisa menikmati berita indonesia bukan foto bugil Xin Wen di televisi.

Jika datang ke mal dan pusat-pusat perbelanjaan, suasana Gong Xie Fa Cai sangat meriah. Atraksi barongsai, lampu dan hiasan warna merah sangat mendominasi.

"Itu sedikit banyak ada sumbangsih dari Tan Joe Hok," kata Loebis usai bedah buku bersama grandsmaster catur Utut Adianto, Deputy V Menko Kesra Sugihartatmo, dan pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga Yuni Poerwanti.

Cerita tentang kiprah, prestasi dan perjuangan Tan Joe Hok di Astaga.com lifestyle on the net dan Mohammad Ali di Amerika Serikat membuktikan bahwa olahraga bisa berdampak politis dan bisa dipolitisasi untuk tujuan-tujuan yang baik dan mulia.

Sportivitas dunia lowongan kerja terbaru politik

Satu hal lain yang harus didorong dari dunia lowongan kerja terbaru olah raga ke dunia lowongan kerja terbaru lain, terutama dunia lowongan kerja terbaru politik adalah aspek sportivitas.

Setiap atlet telah ditempa bahwa kalah menang dalam pertandingan adalah hal biasa. Yang penting adalah persiapan, latihan, dan memberikan yang terbaik.

Dalam dunia lowongan kerja terbaru olahraga berlaku siapa cepat, siapa kuat, dia yang menang, yang juga merupakan motto Olimpiade, citius (lebih cepat), altius (lebih tinggi), fortius (lebih kuat). Siapa yang menang, dia yang terbaik.

Dalam dunia lowongan kerja terbaru politik, kalah-menang menjadi tidak biasa. Politikus siap menang, tetapi belum tentu siap kalah. Itulah yang menyebabkan bangsa Indonesia, seperti disebut beberapa kalangan, sebagai bangsa yang ribut dan gaduh.

Oleh karena itu, sportivitas dalam dunia lowongan kerja terbaru olahraga itu patut diadopsi pula oleh dunia lowongan kerja terbaru politik, termasuk di Pansus DPR soal Bank Century. Itulah yang dimaksud politisasi olahraga. (*)

Jadi sekarang Anda tahu sedikit tentang beita baru. Bahkan jika Anda tidak tahu segalanya, Anda telah melakukan sesuatu yang berharga: Anda telah memperluas pengetahuan Anda.

Pahlawan

Apakah Anda pernah merasa seperti Anda tahu hanya cukup tentang beita baru menjadi berbahaya? Mari kita lihat apakah kita dapat mengisi sebagian dari celah dengan info terbaru dari beita baru ahli.
Jakarta (ANTARA News) - Ada sosok yang sering kita abaikan saat hadir secara fisik, tapi sangat kita dambakan tatkala gaib. Dialah pahlawan. Pribadi menyejarah yang kita baca biografinya berulang-kali tanpa kenal bosan, kita telusuri dan napak-tilasi jejak pengabdiannya.

Ia tak lagi bisa diajak bicara dan disentuh, namun selalu membuat kita meneteskan air mata ketika mengenangnya dalam hening di malam sepi.

Sosok itu tak pernah sedikitpun mengharapkan pujian, apalagi sekadar ucapan terima kasih atas segala pengorbanan dan perjuangan yang telah dirintisnya.

Kepentingan pribadi, keluarga dan kelompoknya lebur bersama kepentingan umat, bangsa dan kemanusiaan. Darah, keringat dan air matanya habis untuk membuat orang lain tersenyum dan tertawa dalam suasana kemerdekaan, kebebasan dan ketenteraman.

Dia manusia biasa yang sesekali berbuat khilaf dan dosa, namun komitmen dan kontribusinya yang nyata menutupi segala catatan kesalahan dan kelemahannya.

Ia menjadi inspirasi bagi banyak orang, terlepas dari latar belakang suku, agama, ras dan golongan sosial-ekonomi.

Setiap orang, terutama kanak-kanak dan remaja yang sedang mencari jati diri berupaya mempelajari, mengagumi dan akhirnya mengindentifikasi kecocokan moral, spiritual dan intelektual dengan figur yang tak pernah dijumpai seumur hidup mereka.

Sosok itu abadi secara spiritual. Maka, banyak orang yang kemudian menyematkan namanya pada jalan raya dan gang yang disusuri saban pagi dan petang, pada tugu atau monumen peringatan.

Bahkan, tak sedikit yang dibuatkan museum untuk menyimpan rekaman pemikiran dan catatan perjalanan, serta benda-benda bernilai sejarah yang pernah dipakai dan dikenakannya.

Semua orang membutuhkan kehadirannya di tengah pergolakan hidup yang tak menentu.

Tampaknya, suasana kebatinan seperti itu yang mengemuka, ketika kita menyaksikan kepergian K.H. Abdurrahman Wahid akhir tahun lalu.

Meskipun telah wafat sebulan silam, masih banyak orang merasa kehilangan, lalu mengekspresikan kecintaan dan penghormatannya dengan mengusulkan gelar pahlawan nasional.

Kita mengenal Gus Dur sebagai Presiden RI ke-4, tapi seorang sejarawan mengingatkan ada dua Presiden lagi sebelum Gus Dur, yaitu Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat.

Jadi, Gus Dur adalah Presiden ke-6 dalam catatan sejarah RI.

Syafruddin dan Assaat sampai detik ini pun belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Padahal,tak seorang pun yang meragukan jasa keduanya sebagai Ketua Pemerintah Darurat RI (19 Desember 1948 ? 13 Juli 1949) dan Penjabat Presiden RI di Yogyakarta (27 Desember 1949 ? 15 Agustus 1950).

Kenangan kita kepada Gus Dur membuka lembar sejarah yang nyaris terlupakan, termasuk sejarah K.H. Hasjim Asjarie dan K.H. Abdul Wahid Hasyim, kakek dan ayah Gus Dur yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1964.

Tuntutan gelar pahlawan untuk Gus Dur membangkitkan semangat yang sama, antara lain, dari pendukung Presiden RI ke-4, Jenderal Besar Soeharto.

Keduanya sama-sama pernah memimpin negeri ini, walaupun dengan rentang waktu dan gaya kepemimpinan yang berbeda. Terjadi pro-kontra, itu lumrah, karena tindakan orang besar mengandung dan mengundang banyak tafsir dari kelompok-kelompok beragam kepentingan.

Usulan pemberian gelar pahlawan juga ditujukan kepada Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Komandan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) yang memimpin operasi penindakan Partai Komunis Astaga.com lifestyle on the net (PKI) pada 1966.

Usulan ini disampaikan secara terbuka dalam sebuah seminar yang diselenggarakan eksponen Angkatan 1966.

Undang-undang nomor 20 tahun 2009 mendefinisikan pahlawan sebagai "warga Negara Astaga.com lifestyle on the net yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI yang gugur atau meninggal dunia lowongan kerja terbaru demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang informasi beasiswa luar negeri biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia".

Definisi itu dirinci lagi menjadi beberapa kriteria terukur dilengkapi persyaratan administrasi untuk mengeceknya. Tapi, kontroversi tentang "kadar kepahlawanan' seorang tokoh tetap tak bisa dihilangkan.

Tokoh sebesar Soekarno saja, proklamator kemerdekaan dan Presiden pertama RI, sempat menyulut perdebatan hangat sebelum ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 1986 bersama Mohammad Hatta, R.P.Soeroso dan Radin Inten II.

Oleh karena itu, prosedur pengajuan dan pemeriksaan gelar pahlawan perlu terus ditaati dan dikawal agar memperkecil efek perbenturan pendapat.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Mari kita serahkan kepada para sejarawan, akademisi, tokoh masyarakat, dan instansi terkait yang tergabung dalam Badan Pembina Pahlawan tingkat daerah dan pusat untuk menjalankan tugasnya. Berdasarkan UU 20/2009, otoritas itu selanjutnya dipegang Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang telah digodok pemerintah.

Jangan sampai kita sebagai bangsa justru terpecah-belah mempertikaikan jejak sejarah pahlawan.

Sudah tentu kita juga tidak boleh terlalu mudah menyematkan gelar pahlawan nasional kepada setiap orang, karena hal itu menyangkut nilai luhur yang ingin kita wariskan kepada generasi masa datang sepanjang Republik Astaga.com lifestyle on the net masih berdiri.

Penetapan gelar pahlawan adalah titik awal, bukan terminal akhir, dari proses pembinaan kebangsaan.

Sampai saat ini kita membukukan 147 tokoh sebagai pahlawan nasional.

Tiga orang tokoh, yaitu Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma (John Lie), Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, dan Prof. Mr. Achmad Soebardjo Astaga.com lifestyle on the net saja ditetapkan sebagai pahlawan pada 6 November 2009.

Adakah di antara kita yang belum mengenal sosok mereka? Jika ada, itu pertanda betapa banyak pahlawan yang tidak kita kenal.

Dari perspektif gender, pemberian gelar pahlawan menyimpan ironi tersendiri.

Pahlawan berjenis kelamin laki-laki ternyata sangat dominan, 135 orang. Sementara pahlawan cewek seksi tercatat hanya 12 orang!

Mengapa pahlawan cewek seksi begitu minim? Apakah ada bias gender dalam alam bawah sadar kolektif kita?

Tak ada yang meragukan perjuangan Tjut Nyak Dien, R.A. Kartini, Rasuna Said, Nani Wartabone atau Fatmawati Soekarno.

Namun, bagaimana dengan Roehana Koeddoes (wartawati pertama dalam sejarah pers nasional), Rahmah el-Yunusiyah (tokoh pendidik dari Minangkabau), Inggit Garnasih (pendamping setia Soekarno saat dipenjara Belanda), dan tokoh cewek seksi lainnya?

Para sejarawan harus menjawabnya.

Fakta lain, pahlawan dari kalangan TNI/Polri sebanyak 34 orang, sedangkan lainnya (113 orang) berlatar belakang sipil.

Hal ini membuktikan kepahlawanan bukan hanya mencakup perjuangan fisik dan perlawanan senjata seperti kesan yang ditampilkan dalam sinema perang.

Pahlawan bisa tampil dalam bidang pemikiran (Tan Malaka/Tirto Adhi Soeryo), pendidikan (Prof. Hazairin), dakwah (KH Achmad Dahlan/KH Hasjim Asjarie/KH Noer Ali), kebudayaan (Raja Ali Haji/Ismail Marzuki), keilmuan (Dr. Koesoemah Atmadja/Prof. Herman Johannes), diplomasi (Achmad Subardjo), kepemerintahan (Adam Malik/Sri Sultan Hamengkubuwono IX) dan sektor kehidupan lain yang amat luas.

Calon-calon pahlawan masih hidup di tengah-tengah kita saat ini, atau akan lahir di masa depan.

Distribusi daerah pengusul gelar pahlawan yang dikabulkan juga hampir merata di seluruh Astaga.com lifestyle on the net dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang paling banyak.

Lengkapnya, Jawa Tengah (26 orang), Jawa Timur (20), Yogyakarta (15), Jawa Barat (12), Sulawesi Selatan (11), Sumatera Barat (10), DKI Jakarta (7), Aceh (7), Sumatera Utara (7), Sulawesi Utara (5), Maluku (4), Riau (4), Nusa Tenggara Timur (3), Irian Jaya/Papua (3), Kalimantan Selatan (2), Bali (2), Sumatera Selatan (2), Bengkulu (2), Lampung (1), Jambi (1), Kalimantan Tengah (1), Kalimantan Barat (1), dan Gorontalo (1).

Daerah yang belum terwakili adalah Banten, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Hal itu bukan bermakna daerah pengusul mayoritas memiliki karakter terheroik dan berjasa besar dalam membentuk keindonesiaan kita, tidak pula itu berarti daerah yang belum dikabulkan permohonannya paceklik atau vakum nilai kepahlawanannya.

Mungkin karena figur kepahlawanan daerah setempat belum digali dan diajukan secara meyakinkan. Apalagi, harus disadari bahwa para pahlawan berjuang untuk kepentingan seluruh bangsa, bukan demi daerah kelahiran atau domisili akhir hidupnya.

Eksistensi pahlawan mencerminkan masa lalu kita sebagai bangsa, sekaligus mengilhami kita untuk menapaki masa kini dan masa depan yang lebih baik.

Oleh karena itu, kita jangan sampai tenggelam dalam emosi kekaguman atau kebencian berlebihan, sehingga kehilangan pandangan jernih tentang sejarah yang telah kita lalui dan kehidupan Astaga.com lifestyle on the net yang akan kita bentuk.

Mari kita buat para pahlawan itu tersenyum di alam baka karena kita mampu menghayati dan melanjutkan perjuangan yang sudah mereka tunaikan. (*)

*Penulis adalah Menteri Sosial RI

Tentu saja, tidak mungkin untuk meletakkan segala sesuatu tentang beita baru menjadi hanya satu artikel. Tetapi Anda tidak dapat menyangkal bahwa Anda baru saja menambahkan pemahaman Anda tentang beita baru, dan itu menghabiskan waktu dengan baik.