Toronto (ANTARA News) - Bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kearifan mempergunakan waktu secara baik merupakan salah satu jalan untuk memupuk keberhasilan. Pria kelahiran Pacitan (Jawa Timur) pada 9 September 1949 itu yakin akan adanya hubungan bagaimana mengatur waktu untuk meraih keberhasilan.

Hal tersebut disampaikan ayah dari dua anak, dan kakek dari seorang cucu perempuan, tersebut disela-sela pengarahan bagi para anggota rombongan kepresidenan, termasuk wartawan, dalam lawatan ke Kanada untuk menghadiri KTT G-20.

"Bila kita pahami hakikat hidup, manusia harus arief dan cerdas menggunakan waktu sebaik-baiknya khususnya bagi kemaslahatan," kata Presiden di dalam pesawat saat perjalanan menuju Toronto dari Jakarta, Jumat (25/6).

Benar-benar ide yang baik untuk menggali lebih dalam subjek dari beita baru. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan rasa percaya diri yang Anda butuhkan untuk usaha ke daerah baru.

Hal tersebut menjadi alasan bagi Presiden Yudhoyono mengapa melakukan pengarahan dan diskusi selama hampir 45 menit saat pesawat dari Amsterdam (Belanda) menuju Toronto, yang memakan waktu hampir tujuh jam perjalanan.

"Umat Muslim jelas bahwa manusia dalam keadaan merugi bila tidak menghargai waktu. Itu bisa kita lihat dalam surat Al Ikhlas," kata Presiden.

Dari pemahaman itulah, suami dari Ani Yudhoyono itu memanfaatkan waktu berdiskusi dan menceritakan perkembangan ekonomi global kepada anggota rombongan yang terdiri dari sejumlah menteri seperti Menkeu Agus Martowardojo, Mendag Mari Elka Pangestu, Mensesneg Sudi Silalahi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Kepala BKPM Gita Wirjawan, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan anggota rombongan lainnya termasuk wartawan.

"Orang sering berkata, mari kita lakukan sesuatu untuk membunuh waktu, padahal menurut saya yang betul adalah bagaimana menggunakan waktu dengan baik," tuturnya menambahkan.
(T.P008/F001/P003)